Selasa, 19 April 2011

PERTEMUAN


PART 1. . .
Awal pertemuan….
tetttt... tetttt. teettt,. bel sekolah pun berbunyi, itu tandanya semua siswa harus masuk ke kelas masing-masing setelah libur panjang selama 2 minggu. Namun bagi kami anak kelas 1SD liburnya bukan 2 minggu melainkan 5 tahun, kecuali dia TK dulunya
Hari pertama ku sekolah di SD sungguh membingungkan. Tapi karena TK dan SD ku sama jadi rata-rata kawan ku sama juga. Aku kembali bertemu dengan teman ku yang super heboh ni yaitu AZWIN. Tapi kali ni kami tidak semeja sekaligus sebangku kebetulan mejanya gabung sama bangkunya. Seperti biasa yang ditakutin oleh orang tua ku jangan sampai dapat tempat duduk dibelakang, tapi yah…. Mau gimana lagi badan ku ketinggian dibandingkan teman-temanku.
Dibelakang ku ketemu kawan baru sungguh membinggukan, tapi ya… apa bole buat lah.. ROY kawan semeja sekaligus sebangku ku, namun aku tak terlalu akrab sama dia, beda kali sama kawan di depan ku HAYOM namanya kami sangat dekat padahal baru sekali bertemu. Dia duduk dengan orang yang sok cool… asik pakek jacket kerjanya padahal gak ada hujan tadinya yang buat sialnya lagi namanya sama kayak aku RIZKI.
Kami pun belajar dengan guru yang sudah tua. Tapi ya..namanya anak kelas 1SD yang baru masuk hamper semua orang tua murid ngeliatin di depan pintu, tapi orang tua saya gak ada karena gak penting kali. Padahal guru kelas kami sudah nyuruh tuh orang tua murid tuk pergi tapi ya.. tetap gak mau juga, aneh nya….!!??
Tak terasa bel pun kembali berbunyi, dan guru kelas kami menyuruh untuk istirahat di luar, tapi kebanyakan tetap di dalam malahan orang tua muridnya yang masuk ke dalam. Karena ku tau mama’ ku di luar ya… aku keluar saja. Tapi ku tak tau di mana dia nunggu, eh.. ternyata malah ketemu abang ku yang sudah kelas 5SD dan menyuruh jumpain mama’ di dekat aula. Aku pun memanggil dan langsung makan makanan yang di bawak ntah pun di beli pokoknya ku makan aja lah…..
Kami masuk kembali ke kelas. Eh ternyata aku salah masuk kelas jadinya masuk terlambat. Untung aja guru nya gak marah, tapi ya… mana mungkin marah namanya hari pertama.
                                                            ()
Bangun cepat selama 2 minggu membuat ku binggung sendiri. Di sekolah pun semakin banyak kawan yang ku kenal namun aku hanya dekat sama Azwin dan Hayom. Ku binggung kenapa hari ini si Roy gak datang, jadinya diam saja lah ku seperti anak bisu sekaligus berpikir anak ini kenapa ya..??!!. Eh.. ternyata 20 menit kemudian si Roy datang dengan muka setengah niat sekolah alias ngantuk dan herannya dia dibawa sama Buk Bulan guru TK ku dulu yang sangat kejam bahkan untuk guru ukuran SMA. Si Roy pun masuk namun tidak ikhlas dan akhirnya guru kelas kami menyuruh MIFTA yang duduk di barisan ke-2 dari depan untuk pindah ke belakang tempat dimana si Roy duduk, berarti dia akan jadi kawan sebangku ku, dalam hati ku senang sekaligus binggung.
Dia pun duduk bersama ku dank u merasa lebih dekat sama dia. Dan ternyata orang nya pintar. Dalam hati ku huft… untung aja si Roy terlambat kalau gak ku gak sebangku ma si Mifta. Dan ternyata si Mifta pun dekat sama si Hayom jadinya kami asik cerita aja. Tapi beruntung si Mifta orangnya gak terlalu banyak ngomong jadinya kami tidak sempat dimarahin sama guru kelas kami.
()
Hampir 2 bulan aku sudah bersekolah dan aku semakin banyak kenal temanku. Namun yang paling dekat Azwin, Hayom, Mifta, Agus dan Oka. kami sangat sering bersama sehingga aku menyuruh Oka untuk panda tempat duduk ke tempat si Rizki yang sangat tidak ku suka dari awal ditambah lagi dia pernah ngadu sama guru kelas kami kalau ku buka mulut sehingga terlihatlah gigi ku yang lumayan putih ini, emang sih guru kelas kami bilang siapa yang Nampak gigi ke depan jadinya dia ngadu terus ku ke depan berdiri terus sampai pulang, dalam hati ku selama berdiri “ntah hapalah nak satu ni gak penting aja pun hal begituan…”
Tapi tidak mudah untuk menyuruh dia pinda bahkan tak bisa. Tapi sedikit terobatin karena si Oka sudah pindah ke samping si Mifta. Masalah si Azwin duduk di mana tidak terlalu masalah karena sih sebenarnya yang dekat sama dia hanya aku.
Semakin hari semakin dekat dengan ujian, selama kami belajar paling menyenangkan kalau sudah namanya Matematika sama Halus kasar. Karena biasanya kalau Matematika teman ku Hayom selalu minta contekan sama ku tapi harus bayar, jadinya dengan begitu uang jajan ku selalu banyak dan kalau halus kasar kami selalu bersaing siapa yang dapat nilai paling tinggi, dan biasanya saingan terberat ku si Hayom bahkan aku kalah sama dia. Padahal diawal-awal masuk ku selalu unggul.