Minggu, 18 Desember 2011

Sofia Kovalevskaya Kartininya Matematika


Sangat jarang sekali ada wanita yang menjadi salah satu tokoh ternama di bidang matematika, karena memang bidang tersebut cenderung diminati kaum adam. Namun tidak bagi Sofia Kovalevskaya, yang semenjak usia 15 tahun sudah mempelajari kalkulus formal. Kalkulus biasanya mulai diajarkan di tahun pertama kuliah. Sofia mampu membuktikan kaum hawa pun bisa memberikan kontribusi yang patut diperhitungkan dalam pengembangan ilmu matematika.

Namun Sofia Kovalevskaya tidak hanya seorang matematikawan terkenal, beliau juga seorang penulis dan pembela hak-hak kaum wanita pada awal abad ke-19. Hal ini yang membuatnya menjadi wanita yang istimewa. Saat itu, kaum wanita sangat kesulitan untuk memperoleh pendidikan tinggi karena adanya diskriminasi gender yang cukup kental. Dia berusaha untuk mewujudkan para wanita bisa memasuki universitas, sekaligus membuktikan kaum wanita bukanlah kaum yang inferior di bidang sains dan ilmu pengetahuan.

Sofia Kurkovsky Kovalevskaya dilahirkan pada tahun 1840 di Rusia dalam lingkungan keluarga bangsawan. Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara dengan kakak bernama Anya dan adiknya Fedya. Walaupun dia hidup dalam kemewahan dan ketenaran keluarganya, hal ini serta merta tidak membuatnya bahagia. Dia justru tertekan oleh berbagai peraturan ketat yang mengharuskannya menjadi seorang young lady.

Ketertarikan Sofia pada matematika dimulai semenjak kecil, karena membaca coretan-coretan kalkulus milik ayahnya pada dinding kamar. Bahkan minat Sofia pada matematika membuat pamannya, Peter terkesan dan banyak mengajarinya berbagai konsep matematika padanya. Di usia 14 tahun, Sofia mempelajari sendiri trigonometri untuk memahami fisika optik dari sebuah buku fisika karangan Tyrtov yang dibacanya. Kecerdasannya dalam bidang matematika membuat profesor Tyrtov, penulis sekaligus tetangganya terkesan dan mendorong ayah Sofia agar menyekolahkan anaknya ke St. Petersburg.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, Sofia berencana untuk melanjutkan pendidikan di bangku kuliah, namun universitas terdekat yang menerima wanita hanya ada di Swis. Di sisi lain berlaku aturan, seorang wanita muda yang belum menikah dilarang bepergian jauh sendirian. Untuk memecahkan masalah tersebut, Sofia menikah dengan Vladimir Kovalevsky di bulan September 1868. Pada bulan-bulan pertama, mereka menetap di Petersburg lalu pindah ke Heidelberg. Di kota tersebut, nama Sofia cukup tenar akibat reputasi akademiknya yang mengagumkan.

TIPS Memilih BIMBEL

Buat kamu yang masih bingung nyari bimbel, khususnya untuk program intensif SNMPTN / SPMB, ada beberapa tips dari saya yang mungkin cukup berguna dalam memilih suatu bimbel.
Susahkah memilih bimbel? Tergantung dari Anda. Kalo kalian udah punya patolan, akan mudah memilih bimbel yang baik. Sebaliknya kalo belum punya patokan, akan susah memilih bimbel, banyak faktor yang mesti diperhatikan, khususnya dalam memilih program intensif SPMB.
Faktor-faktor yang mesti diperhatikan dalam memilih bimbingan belajar :
1. Kualitas pengajarnya, coba cari informasi mengenai pengajarnya serta reputasinya. (Pengajar biasanya lulusan PTN)
2. Pilihlah bimbel yang letaknya strategis dengan tempat tinggal Anda, hal ini dilakukan untuk menghindari kejenuhan atau kebosanan, karena dalam Intensif tiap hari Anda harus bolak-balik dr rumah ke tempat les.
3. Kualitas materi, SPMB mempunyai standar tertentu. Jangan sampai bimbel yang kita pilih tidak mempunyai buku referensi yang jelas dan tidak punya patokan yang jelas, kecuali hanya menjiplak materi bimbel lainnya.
4. Pilihlah bimbel yang silabusnya pengarajarannya dan target jumlah pertemuannya mempunyai rencana yang jelas. Banyak terjadi di bimbel, SPMB sudah tiba, tetapi materi pelajaran belum semua terbahas, hanya karena program mereka tidak terencana dengan baik.
5. Motode pengajaran dan fasilitas, merupakan faktor yang sangat penting, coba lihat fasilitas yg diberikan oleh bimbel. Jangan lupa mengecek kebenaran fasilitas tersebut. Banyak bimbel yg menawarkan fasilitas hanya dr brosur aja, tanpa kepastian yang jelas. Fasilitas tersebut minimal : papan tulis (wajib ada!), ruang ber-AC, Pemeriksaan Try Out dengan komputer SPMB (OMR – OPSCAN 4U – SCANNER), OHP, ruang diskusi, ruang konsultasi, mushola, kantin, dsb, dll.

Ternyata Rasa Lapar Gak Selalu Karena Lapar


 
Ketika perut seolah bernyanyi, kita cenderung meresponsnya sebagai rasa lapar yang harus dipenuhi dengan makanan untuk meredam bunyi tersebut. Padahal, "rasa lapar" tak selalu berarti kita membutuhkan makanan.
Menurut para ahli di American Academy of Family Physicians, sinyal lapar sering kali merupakan hasil dari kebutuhan fisik
dan emosional yang dirasakan. Secara umum ada beberapa kondisi yang bisa memunculkan sinyal lapar:
  1. Dehidrasi, Ciri-ciri tubuh mengalami dehidrasi adalah lemas dan mengantuk. Ini hampir sama dengan ciri-ciri ketika kita merasa sangat lapar. Dan tubuh akan memberikan reaksi yang sama, yaitu meminta kita untuk memasukkan makanan sebagai sumber energi baru. Karena itu, untuk mereka yang sedang berdiet, sebaiknya cukupi kebutuhan cairan tubuh.