Sangat jarang sekali ada wanita yang menjadi salah satu tokoh ternama di bidang matematika, karena memang bidang tersebut cenderung diminati kaum adam. Namun tidak bagi Sofia Kovalevskaya, yang semenjak usia 15 tahun sudah mempelajari kalkulus formal. Kalkulus biasanya mulai diajarkan di tahun pertama kuliah. Sofia mampu membuktikan kaum hawa pun bisa memberikan kontribusi yang patut diperhitungkan dalam pengembangan ilmu matematika.
Namun Sofia Kovalevskaya tidak hanya seorang matematikawan terkenal, beliau juga seorang penulis dan pembela hak-hak kaum wanita pada awal abad ke-19. Hal ini yang membuatnya menjadi wanita yang istimewa. Saat itu, kaum wanita sangat kesulitan untuk memperoleh pendidikan tinggi karena adanya diskriminasi gender yang cukup kental. Dia berusaha untuk mewujudkan para wanita bisa memasuki universitas, sekaligus membuktikan kaum wanita bukanlah kaum yang inferior di bidang sains dan ilmu pengetahuan.
Sofia Kurkovsky Kovalevskaya dilahirkan pada tahun 1840 di Rusia dalam lingkungan keluarga bangsawan. Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara dengan kakak bernama Anya dan adiknya Fedya. Walaupun dia hidup dalam kemewahan dan ketenaran keluarganya, hal ini serta merta tidak membuatnya bahagia. Dia justru tertekan oleh berbagai peraturan ketat yang mengharuskannya menjadi seorang young lady.
Ketertarikan Sofia pada matematika dimulai semenjak kecil, karena membaca coretan-coretan kalkulus milik ayahnya pada dinding kamar. Bahkan minat Sofia pada matematika membuat pamannya, Peter terkesan dan banyak mengajarinya berbagai konsep matematika padanya. Di usia 14 tahun, Sofia mempelajari sendiri trigonometri untuk memahami fisika optik dari sebuah buku fisika karangan Tyrtov yang dibacanya. Kecerdasannya dalam bidang matematika membuat profesor Tyrtov, penulis sekaligus tetangganya terkesan dan mendorong ayah Sofia agar menyekolahkan anaknya ke St. Petersburg.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, Sofia berencana untuk melanjutkan pendidikan di bangku kuliah, namun universitas terdekat yang menerima wanita hanya ada di Swis. Di sisi lain berlaku aturan, seorang wanita muda yang belum menikah dilarang bepergian jauh sendirian. Untuk memecahkan masalah tersebut, Sofia menikah dengan Vladimir Kovalevsky di bulan September 1868. Pada bulan-bulan pertama, mereka menetap di Petersburg lalu pindah ke Heidelberg. Di kota tersebut, nama Sofia cukup tenar akibat reputasi akademiknya yang mengagumkan.