Selasa, 25 Januari 2011

Hasil Malaysia Open Super Series 2011

China akhirnya berhasil membawa pulang 4 gelar juara di turnamen ini sekaligus membuktikan bahwa dominasi para pemainnya masih sulit untuk dipatahkan sedangkan 1 gelar lainnya berhasil di persembahkan oleh Lee Chong Wei untuk publik setia Malaysia yang terus mendukungnya hingga partai pamungkas. Sementara itu dua finalis lainnya harus puas dengan membawa gelar runner up ke negara masing-masing.

Taufik Hidayat yang diharapkan mampu menjadi tumpuan terakhir untuk mempersembahkan gelar di sektor tunggal putra ternyata harus mengakui kedigjayaan peringkat satu dunia, sekaligus juara 6 kali turnamen ini, Lee Chong Wei setelah berjibaku selama hampir 40 menit. Hasil ini sebenarnya sudah diprediksi dari awal karena berdasarkan rekor pertemuan 16 kali antara kedua pemain, Chong Wei mampu memenangkan 10 diantaranya. Terlebih mengingat tunggal terbaik Malaysia tersebut bermain dengan dukungan sebagian besar dari penonton yang hadir memenuhi Stadium Putra Bukit Jalil, Kuala Lumpur.


Permainan memukau Lee di depan net dan beberapa kesalahan sendiri yang dilakukan oleh Taufik membuat Lee mampu menguasai jalannya pertandingan di set pertama. Setelah unggul 8-5, Lee semakin sulit terkejar dan memaku Taufik saat keududukan 13-8. Permainan Taufik yang serba salah, berhasil dipatahkan oleh Lee untuk memetik 8 poin beruntun dan menutup set ini 21-8.

Kejayaan Lee terus berlanjut hingga memasuki set kedua. Diantara riuhnya dukungan publik Malaysia, Lee kembali unggul jauh 12-4, 16-6 dan 18-8 ketika kolaborasi permainan taktis dan penempatan bola yang akurat sulit dikembalikan dengan sempurna oleh Taufik. Namun kematangan dari seorang Taufik, peraih emas Olimpiade 2004 ini ternyata masih mampu bermain cukup tenang meskipun saat-saat mendekati poin-poin kritis yang akan mengantarkan Lee pada kemenangannya. Berkat keuletannya, Taufik perlahan mampu memperkecil selisih poin dengan meraih 9 angka berturut-turut dan mengubah kedudukan menjadi 17-18. Namun sayangnya ritme permainan Taufik kembali berhasil di kuasai oleh Lee dengan membukukan 3 poin beriringan untuk menyudahi perlawanan Taufik, 21-17.

“Saya ikut berbahagia untuk Chong Wei,” papar Taufik usai pertandingan. “Dia seorang pemain yang sangat bertalenta dan saat ini sudah saatnya dia menjuarai Kejuaraan Dunia ataupun merebut emas Olimpiade yang belum pernah dia lakukan sebelumnya,” aku Taufik dengan penuh sportivitas.

Sementara itu Lee Chong Wei mengaku senang bisa tampil maksimal di depan fans Malaysia yang senantiasa mendukungnya hingga akhir pertandingan.

“Saya sangat puas dengan performa saya di turnamen ini karena saya bermain di depan pendukung saya dan saya tidak ingin mengecewakan mereka,” urai Chong Wei yang berharap dapat kembali menemukan permainan terbaiknya ketika mengikuti Korea Open pekan depan.

Setali tiga uang dengan Taufik, duet beda generasi asal Denmark, Mads Conrad/ Jonas Rasmussen juga harus puas mengantongi gelar runner up setelah ditundukkan oleh wakil China, Chai Biao/ Guo Zhendong. Meskipun di paruh awal set pertama dan kedua pasangan Denmark mampu mengimbangi permainan Chai/Guo, namun di paruh akhir pasangan China yang lebih unggul dalam hal tempo serangan dan penempatan bola di depan net selalu mampu mendikte jalannya pertandingan sebelum menamatkan partai ini 21-16, 21-14.

“Kita sudah berusaha maksimal, namun sayangnya kita masih belum menemukan celah untuk dapat menaklukkan mereka,” sahut Jonas yang mengakui bahwa pasangan China sedang berada dalam performa terbaik mereka.

“Kita mampu menyajikan permainan reli yang terbaik dan saya kira penonton cukup menikmati suguhan permainan kita tadi,” tambahnya kemudian.

Saat ditanya perihal perbedaan generasi antara dirinya dan Mads, Jonas menjawab dengan santai, “Saya masih muda kok! Saya masih punya waktu beberapa tahun ke depan untuk bermain bersama dia (Mads, red).”

Sementara itu Chai/ Guo yang berhasil mengantongi hadiah US$ 31,600 berharap asosiasi bulutangkis China akan tetap mengizinkan mereka untuk terus berpasangan sampai dengan Olimpiade London tahun depan.

“Kita berdua pasangan baru, namun saya merasa sangat nyaman bersama Guo. Saya harap asosiasi bulutangkis kita dapat mengizinkan kita untuk terus berpasangan sampai dengan Olimpiade 2012,” ungkap Chai Biao dengan penuh harapan.

Sementara itu di tiga nomor lainnya yang menyajikan partai sesama pebulutangkis China berjalan cukup fair (tanpa diwarnai walkover, red) dan memberikan entertain tersendiri bagi para penonton. He Hanbin/ Ma Jin (5) berhasil meraih gelar perdana mereka setelah menundukkan Tao Jiaming/Tian Qing (5), 21-13, 13-21, 21-16.

“Ini adalah gelar pertama kami dan saya berharap akan ada gelar-gelar lainnya di masa yang akan datang. Kemenangan yang cukup baik untuk mengawali awal tahun ini,” papar Hanbin yang mengaku masih dalam proses beradaptasi dengan Ma Jin sebagai pasangan baru.

Sementara itu Ma Jin berharap dapat terus berpasangan dengan Hanbin, “Saya berharap bisa terus berpasangan dengan dia dan di turnamen ini kita sudah membuktikan bahwa kolaborasi permainan kita merupakan yang terbaik.”

Di sektor putri, Wang Shixian (2) akirnya membuktikan sebagai yang terbaik setelah menekuk Wang Yihan (3) 21-18, 21-14 sedangkan Tian Qing/ Zhao Yunlei (8) harus berjuang selama 50 menit untuk menyabet gelar perdana mereka dengan melumpuhkan Yu Yang/Wang Xiaoli, 21-12, 6-21, 21-17.

“Pertandingan yang sangat ketat tapi kami berhasil membuktikan menjadi yang terbaik meskipun baru beberapa bulan di pasangkan,” celoteh Tian Qing.

“Para fans disini sangat luar biasa dan saya harap tahun depan dapat kembali lagi bermain disini dan mempertahankan gelar juara kita,” tambahnya kemudian seraya bergegas menunju bendara untuk mengejar pesawat ke Korea.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar