Minggu, 21 Agustus 2011

Sahabat-Musuh-Cinta-???

krek... tap, suara hekter dan tutupan buku terakir mengakiri perjuangan Ryan dalam menyampul bukunya. Sudah 2 jam lebih dia asik menyampul bukunya maklum saja kebetulan Ryan anak yang rapi jadi semua buku baru harus di sampul. Sampai-sampai dia tidak sadar kalau semua anggota keluarganya sudah tidur tinggallah dia di depan TV yang tidak niat untuk di tonton. Dia bangkit dari duduknya sambil melebarkan tangannya dan mengambil remote untuk menukar ke channel TV one, ternyata lagi iklan jadi nya jam dan running text tidak ditampilkan, lalu beralih ke metro TV dan dia terkejut ketika melihat jam menujukkan pukul 23.46.

Tanpa basa basi lagi dia langsung tidor tanpa mematikan TV nya, seperti biasa nya dalam ritual tidurnya selalu di habiskan 15 menit untuk menghayal hal-hal yang perlu dihayalkan. Episode khyalannya kalin ini tentang dengan siapa dia akan sekelas, ya..walaupun sih dia dan teman-temannya sudah mengajukan untuk berada dalam 1 kelas kepada gurunya. Dia sungguh berharap hal itu terjadi dengan posisi duduknya yang dia sketsakan. Tidak terasa 15 menit sudah berlalu dan dia pun tidur dalam tidurnya.

Beruntung 6 jam kemudian dia bangun, jadinya dia langsung mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah dengan secepat mungkin yang dia bisa. Tapi apa mau dikata, Ryan yang notabene rank 2 dalam hal terlambat, tidak bisa datang cepat, emang sih kali ini dia gak d tahan di lapangan, tapi ketika dia masuk ke kelas barunya semua kursi sudah penuh, tinggalkan dua buah kursi kosong di sudut kelas yang masih bersisa. Akirnya dengan rasa sial dia duduk dan mengadakan ritualnya kembali meletakkan tasnya di atas meja dan mukaknya di atas tasny, sambil merenungkan sketsa yang dia idamkan ternyata gagal. Semuanya gagal total mereka ber-enam tak 1 pun semeja. Namun semua teman-temannya biasa-biasa saja, salah satu dari mereka Agung namany beteriak keras dari depan"udah lah Ryan jangan nangis gitu aja pun nangis", tanpa ada titik Ryan balas teriak"ia lah kelen dapat tempat duduk di depan sedangkan aku di belakang udah kursi nya goyang2 lagi". Sial bagi Ryan ketika dia mau duduk dia nya hampir jatuh dia lupa bagaiman kondisi kesehatan kursinya.

1 minggu sekolah pun berlalu, proses pembelajaran pun sudah mulai aktif. Posisi duduk Ryan pun sudah kunjung membaik karena banyak yang pindah kelas, akirnya dia semeja dengan Agung dan di depannya Raka. Kebetulan si Ryan ini agak gilak, dia merepet sama Agung "Gung aku ndak sukak semeja sama mu, si Raka aja lah kesini" tapi apa adanya si Raka gak mau. Si Agung pun tertawa mengejek.

Hari ini speech english pertama di tahun ajaran ini, jadiny semua siswa baris menurut kelas masing-masing. Seperti biasa si Ryan datang agak telat, tapi dia bisa baris di barisan terdepan. Dia melihat kebelakang kemana si Agung dan Raka. Beberapa detik ketika dia berpikir gitu, langsung terlintas dalam pikirannya, ouh... ia mungkin orang itu pindah kelas, soalnya dari semalam mereka seperti ada niat gitu.
thank you for you attention and good morning,setelah mendengar kalimat itu barisan pun bubar (tapi ada lebih banyak yang gak dengar, hanya ngikut2 aja). Ryan masuk ke kelas dan heran si Raka sama Agung gak mungkin telat ni, langsung deh dia nanyak sama si Asri,Rika,dan Tiara mana semua orang ini oe? ntah gak tau (jawaban ny macam sudah d hapal, mereka serentak menjawabny) sialan lah kelen, kata Ryan dengan gondok. Dia pergi ke kelas-kelas dan ternyata mereka berdua pindah kelas, langsung deh kepala si Ryan ini berasap-asap dengah jantung berdetak seperti habis sprint dengan Anjing. Akhirnya dia pun memutuskan untuk diam dan pura gak tau masala lagi dengan mereka berdua.


2 bulan lebih Ryan tak ada ngomong sama Raka dan Agung, semuany pun heran kenapa kelen?, tanya Asri dengan gaya lebay ny. Ntah tuh, kami aja gak tau jawab Raka. Gak ah aku tau balas Agung, bengak kali kelen gak tau, dia marah krena aku sama si Raka pindah kelas. Setelah mendapatkan informasi itu Asri pun ke kelas Ryan bersama Agung dan Raka, tapi Ryan tetap diam seribu bahasa (walaupun bahasa gak nyampek 1000). Raka terus ngomong dan menampar pipi Ryan dengan halus (maklum mereka agak gilak gitu), walaupun dia tapi Ryan memberikan reaksi yang sungguh mengejutkan dengan memukul wajah Ryan dengan keras nan kuat. Pertengkaran pun tak terelakan, si Asri pun menangis seketika. Karena melihat Asri menangis Agung yang memiliki rasa cinta pada Asri langsung marah sama Ryan, perkelahian antara Ryan dan Raka pun usai tanpa ada pemenang, tapi the next match Agung dan Ryan sungguh seru. Ryan pun terluka parah begitu juga dengan Agung, tapi ternyata Asri lebih memperhatikan Ryan, karena sikap Asri yang lebih memperdulikan Ryan membuat Agung kecewa dan pergi dari kelas itu.

Ketika menuju kelas nya Agung bertemu dengan Rani dan Tiara, Rani dan Tiara saling pandang memandang, dan berpikir hal yang sama, apa yg terjadi? Rani pun menanyakan semuanya sama Asri. Ryan melanjutkan jam pelajaran dengan luka lembam dan perasaan bingung tidak menghilangkan kepintaran nya, dia tetap mendapatkan bisa menjawab soal ke depan.

Sepulang sekolah Ryan terus berpikir, kenapa aku tadi marah sama Raka??? dan kenapa Agung bisa marah secara tiba2 ketika melihat Asri nangis. Dia terus berpikir di dalam angkot dan perjalanan turun angkot ke rumah nya.

Sampain di rumah dia langsung membuka INBOX d HP ny, aku akan mengatakan suatu hal padamu Ryan jika kau menang dalam lomba Bulutangkis itu,pesan dari Asri. Ryan pun binggung apa2an ni anak, kok ngirim gini segala. Ryan selalu mikir apa sih sesuatu itu, apakah Asri menyukainya? ah,, tidak mungkin Agung lebih memperdulikannya daripada aku,jawab Ryan dlm hati." Aku harus balas apa ya?? Ia kalau aku menang jika kalah bagaimana?? kalau begitu...Ryan pun menekan tombol balas d HP ny "aku akan mengatakan suatu hal kalau aku kalah nanti", kan adil kalah menang akan ada yang d beritahu, pikir Ryan. Tapi aku tidak mungkin bisa menyukai Asri dengan penuh di satu sisi Agung sahabat ku menyukainya juga, Aku bukan lah orang yang bisa menyukai seseorang yang di cintai sahabat ku sendiri, Ryan terus berkata dalam hati dalam kebingungan.

Pertandingan pun dimulai dan diakhiri dengan kemenangan Ryan, maka Asri pun mengatakan"Ryan, aku sungguh menyukai mu", dengan lantang dia berkata. Dengan lembut Ryan menjawab, aku tidak bisa menyukai mu, aku tidak bisa, bukan aku tidak menyukai mu. Ssssrrrrrtttt.......tubuh dan jiwa Asri pun seperti dicampakkan ke planet ke tujuh alias SATURNUS. Tanpa Asri bertanya kenapa, Ryan langsung melanjutkan omongannya, karena Agung lebih pantas buat mu dan dia lebih menyukai mu.
Tapi aku tak bisa menyukainya, Ryan.
ya.. itu mah urusan mu, aku tidak peduli, Ryan pergi meninggalkan Asri dalam tangis hatinya.

Ryan berusaha menjodohkan Agung sama Asri dan selalu tidak memperdulikan Asri, beda hal nya dengan Agung yang selalu peduli. Oe, Asri dah kau lihat kan, si Agung itu sungguh peduli dengan mu, masak kau kejam x sih...ttiiiiitttititi bunyi HP Asri timbul ketika sms dari Ryan masuk. Asri pun membaca nya dan bingung dalam kebingungannya, dia merasa rasa bingungny sudah di integralkan sebanyak 3x oleh Ryan.

Setiap hari Ryan teros berkata begitu dan membuat kata PIPI AGUNG dan MIMI ASRI, kalimat itu selalu dia katakn ketika mereka bertemu. Mereka berdua komplain dengan Ryan dalam waktu dan tempat yang beda. Namun 3 bulan kemudian usah Ryan nampak membuahkan hasil, Asri mulai menyukai Agung apalagi dengan Agung. Mereke berdua pun semakin dekat....

Dalam hati Ryan berkata d depan jendela kamarny yang penuh embun stelah hujan deras, akhirnya aku berhasil membuat Asri mencintai Agung, karena aku yakin hati itu akan luluh lama kelamaan. Tapi kenapa aku sedikit ada rasa iri dan cemburu ya???
ah............ sudah lah,,, ini resiko ku//////

Tidak ada komentar:

Posting Komentar